Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2015

BERPERANG MELAWAN RAYAP PERUSAK DENGAN HEXAFLUMURON

Jakarta  - Ada sekitar 200 jenis rayap tanah di Indonesia, lima persen di antaranya menjadi musuh manusia. Kerugian yang ditimbulkannya tak sedikit. Para pakar ramai-ramai mencari cara untuk melumpuhkannya. Guru Besar Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (Fahutan IPB) Prof. Dr. Dodi Nandika kemudian melakukan penelitian guna mencari cara membasmi sang rayap perusak. Dia menyebut, di daerah tropis terutama di Indonesia, rayap tanah Coptotermes curvignathus Holmgren merupakan salah satu serangga yang paling banyak menimbulkan kerusakan pada kayu dan bangunan kayu. “Kerugian ekonomis akibat serangan rayap tanah dan rayap kayu kering di Indonesia pada tahun 1995 adalah Rp 1,67 triliun bahkan bisa meningkat hingga Rp. 2,8 triliun. Kerugian ini cenderung meningkat karena ketersediaan jenis-jenis kayu yang awet makin langka,” ujarnya dalam rilis kepada detikcom, Minggu (15/3/2015). Dalam jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Hutan edisi Desember 2012, Prof. Dodi

PENGENDALIAN RAYAP DENGAN SYSTEM PENGUMPANAN (SENTRICON)

Gambar
ARGON PEST CONTROL | ANTI RAYAP KAYU YANG MENEMPEL PADA DINDING TERSERANG RAYAP AKTIF (COPTERMES SP ) PEMASANGAN UMPAN ATAU ABOVE GROUND (RAG SENTRICON) SENTRICON DENGAN BAHAN AKTIF HEXAFLUMURON ( MENGHAMBAT GANTI KULIT RAYAP) PENGECEKAN UMPAN RAYAP SECARA RUTIN SETIAP 1 BULAN SEKALI UMPAN RAYAP YANG SUDAH DI MAKAN OLEH RAYAP KASUS PEMASANGAN UMPAN SUDAH TERELEMINASI SELAMA 2 MINGGU ( RAYAP HABIS) UMPAN RAYAP YANG SUDAH HABIS, DIPENUHI DENGAN TANAH

90 % BANGUNAN TANPA ANTI RAYAP AMBRUK !!

AKARTA (Pos Kota) – Sedikitnya 90 persen gedung milik Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta rawan ambruk. Hal itu disebabkan, dalam setiap pembangunan tidak diberikan perlindungan antirayap yang layak agar kekuatan gedung bertambah. Guru besar Fakultas Kehutanan IPB, Prof Dr. Dodi Nandika mengatakan, temuan itu berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pihaknya. Dimana sebagian besar gedung pemerintahan seperti kantor kecamatan, kelurahan, puskesmas, hingga sekolah, dikhawatirkan rawan ambruk karena tak diberi perlindungan anti rayap. “Saat ini hanya 10 persen gedung pemerintahan yang terlindungi dari bahaya rayap, sisanya mengkhawatirkan,” katanya usai menggelar seminar Ssosiasi Perusahaan Pengendali Hama Indonesia (ASPPHAMI) di Hotel Santika, TMII, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (16/4). Menurutnya, ke-10 persen gedung yang baru terlindungi lantaran gubernur baru mengeluarkan Pergub No 35 tahun 2013 tentang pengendalian rayap pada gedung atau bangunan milik  pemda DKI dan seluruh